3/24/2019

Asa Terpenggal

Hari ini aku terbangun
Fajar dari ufuk timur membuat tertegun
Sinar mentari mendadak menodongku
Mengingat mimpi semalam yang perih bagiku

Pria tinggi semampai
Bak ingin kuraih namun tak sampai
Ia terus berlari ibarat ingin merapuhkan diri
Ia tahu aku ingin membuntutinya berlari

Ia tinggi badan dan harapan
Ibarat dua samudera, kita dihadapkan
Seolah kita tak mampu menyeberangi lautan
Untuk saling berkorban

Ia berkata "Aku tidak bisa hidup tanpamu"
Aku membalas bahwa aku pun begitu
Dalamnya kalbu bak terisi dengan dirimu
Iya, kita terlalu terburu-buru saat itu

Sejenis api yang sudah membara
Hingga kita lupa siapa di balik semua
Seperti lara yang lepas terbuka
Berdarah, tapi kita bisa apa

Lautan benar-benar menghanyutkan
Kita terayun begitu pelan
Hingga asa menggebu di depan
Dan kita tak piawai mengendalikan

Dan kita belajar, untuk saling mengikhlaskan

Dhul_

Tidak ada komentar: