3/22/2021

A Random Talking

Hai.. Rasanya kayak hampir seabad aku tidak menyalurkan emosiku dalam tulisan. Kali ini aku cuma mau nyampah, ngomongin hal random karena cuma pengen meluapkan kejenuhan dengan kehidupan ini. Jujur aja, kata "jenuh" nggak akan terlontar, jika saja masalah tidak datang. Hidup ini memang tidak mungkin jika tidak ada masalah. Hanya saja, aku sedang di posisi paling mentok, seolah otak udah nggak sampai buat mikir apa-apa. Kayak hidup cuma tinggal nunggu apa yang akan dilakukan sama Yang Maha Kuasa. Manusia bener-bener tiada kuasa. Kalian pernah nggak sih, menyayangi sesuatu atau seseorang, sekaligus membencinya. Perasaan ingin marah, tapi tak pandai meluapkan. Raga ingin menjauh, tapi jiwa masih saling bergantungan. Bingung? Sama. Emang bener-bener idup ngga bisa dipikir pakai otak manusia aja, stres ujung-ujungnya. Seperempat abadku ini, aku diajarkan oleh alam untuk mengikhlaskan. Tahun lalu, aku dipaksa alam untuk mengikhlaskan kepergian seseorang yang tidak akan kembali lagi. Tuhan memanggilnya. Di tahun yang sama, alam kembali menghampiriku untuk mengatakan "Lagi-lagi kau harus bisa mengikhlaskan". Aku dipaksa mengikhlaskan kepergian seseorang, yang sudah tidak boleh lagi aku harapkan. Seseorang yang sudah lama aku jauhi karena aku sadar, happy ending bukan milik kita. Selama itu juga aku berusaha meredam hati sebaik mungkin, bahwa rasa ini tidak boleh dilanjutkan. Di tahun ini, alam sudah menunggu di depanku, hanya saja aku menghindar. Masih banyak yang aku usahakan, agar tidak ada lagi kepergian di tahun ini. Aku hanya berharap, seseorang yang hendak pergi ini, kembali ke Jalan Tuhan yang benar. Aku berharap, seseorang yang hendak pergi ini, kembeli ke pelukan ibunya yang tidak sempurna itu. Ibu yang semapt dibencinya. Ini alasan aku tidak pernah menulis lagi. Rasanya, tulisan tidak mampu menghibur dan membuat lega. Tapi aku sadar, setidaknya dengan tulisan, artinya aku masih memiliki harapan. Artinya, aku masih percaya dengan diriku sendiri, yang saat ini keadaannya tidak memungkinkan untuk memohon kepada bantak telinga, untuk mendengarkan. Thanks.

Tidak ada komentar: